Senin, 22 Oktober 2018

4 Fungsi Wireless Tools


4 Wireless Tools MIKROTIK
4 Wireless Tools 
1.      Scanner
Scanner berfungsi untuk melakukan scan dengan memperlihatkan Access Point yang aktif di sekitar perangkat. Scanner akan menampilkan informasi dari AP disekeliling Router Mikrotik secara detail, mulai dari MAC Address, SSID, Channel, Signal Strength, Signal To Noise (SNR), Noise Floor, Radio Name, dan RouterOS Version.
Keterangan :
·    MAC Address                     : Alamat fisik dari suatu perangkat.
·    SSID                                    : Nama Access Point
·    CHANNEL                         : Channel yang dipakai AP.

·   SIGNAL TO NOISE             : Signal To Noise (SNR)  adalah  perbandingan  antara sinyal  yang diterima dengan gangguan di sekitar berdasarkan satuan dB. Jika transmisi sinyal yang di terima lebih jelas dari  kebisingan maka wireless akan  berjalan dengan baik, sedangkan  kebisingan lebih kuat daripada sinyal di terima akan menyebabkan komunikasi nirkabel dan data tidak  berjalan dengan baik.

Kualitas dari SNR dibagi kedalam beberapa kategori, sebagai berikut :
a. > 40dB SNR = Excellent signal (5 bars) , Cepat terkoneksi,  troughput maksimal dan stabil.
b.                        25dB - 40dB SNR = Very good signal (3 - 4 bars), Terkoneksi baik, throughput  maksimal.
c. 15dB - 25dB SNR = Low signal (2 bars), Terkoneksi baik, throughput tidak maksimal.
d.                        10dB - 15dB SNR = very low signal (1 bar), koneksi tidak terlalu stabil, throughput rendah.
e. 5dB - 10dB SNR = no signal, koneksi sangat tidak stabil, throughput sangat rendah.

·   NOISE FLOOR

Noise Floor adalah ukuran sinyal atau kebisingan disekitar frekuensi yang termonitor disaat  adasinyal maupun tidak ada sinyal, dimana biasanya diukur dengan antenna atau  tanpa antenna.  Pengukuran noise floor:
Noise -> Semakin tinggi semakin bagus (misal: -98 = bagus, -10 = jelek.)
Misalnya noise floor -120dB atau 140dB (berarti bagus atau noise floornya rendah)  karena  dengan  noise floor rendah maka sinyal  kecil pun akan terdengar dengan baik.


Pada gambar diatas, maka saya simpulkan :
1.   MAC Address (alamat fisik perangkat). Terlihat MAC Address dari setiap AP. Pada gambar diatas hanya ada 4 AP setelah saya start tools Scanner ini dan ada 4 juga MAC Address yg terlihat, contohnya MAC Address pada AP ARMERA adalah 8C:E1:17:91:E6:96.
2.   SSID (nama jaringan). Disamping kolom MAC Address ada SSID yaitu nama dari AP yg ada setelah saya memakai tools Scanner.
3.   Channel (mencakup frekuensi, channel, dan band). Terlihat Channel jenis apa yang dipakai oleh masing-masing AP.
4.   Signal Strength (kekuatan sinyal). Seperti pada yang jelaskan diatas tadi, jika signal strength mendekati positif maka semakin bagus dan Pada gambar diatas AP Olynvyra lebih bagus dibanding AP ARMERA karena Signal Strength pada AP Olynvyra hanya -75 sedangkan AP ARMERA -76.
5.   Signal to Noise Ratio (rasio perbandingan signal diterima dengan gangguan sekitar). Seperti yang saya jelaskan pada penjelasan sebelumnya, jika semakin tinggi nilainya maka semakin bagus sinyal. Contoh saja pada AP Olynvyra memiliki nilai 38dB dan pada AP Fajar memiliki nilai 16dB, tentu saja sinyal yg lebih bagus adalah pada AP Olynvyra.
6.   Noise Floor (kebisingan di sekitar frekuensi yang termonitor). Jika Noise Floor memiliki nilai minus (-) tinggi semakin bagus. Misalnya pada AP Olynvyra memiliki nilai -113 lebih bagus daripada AP ARMERA.
7.   Jika saya menyimpulkan AP mana yang paling baik/bagus maka AP Olynvyra yang paling bagus di antara keempat AP diatas dan AP Olynvyra memakai frekuensi 2457.

 2.      Frequency Usage
Berfungsi melakukan scanning terhadap penggunaan frekuensi di sekitar perangkat mikrotik. Tools ini akan menampilkan penggunaan masing-masing frekuensi apakah banyak/padat digunakan atau sedikit saja. Sehingga dapat digunakan untuk menentukan frekuensi mana yang tidak terlalu ramai penggunanya untuk mengurangi interferensi.

Gambar di atas adalah hasil Scan pada Freq.Usage.
Dari gambar tersebut terlihat penggunaan frekuensi 2442 lebih sedikit dibandingkan frekuensi lain dan juga terlihat penggunaan frekuensi yang tertinggi adalah 2457.
Kesimpulan :
Akan lebih baik jika ingin membangun sebuah jaringan wireless di area ini, kita memilih frekuensi yang paling sedikit digunakan yaitu frekuensi 2442 karena akan lebih sedikit interferensi. Dan sangat tidak disarankan memilih frekuensi yang sudah ramai dipakai di area ini yaitu frekuensi 2457.

3.      Wireless Snooper
Wireless Snooper mirip dengan tool scanner. Namun lebih rinci. Tool ini bisa mengetahui load dan besar traffic tiap frekuensi dengan informasi yang lebih mendetail. Snooper dapat menampilkan informasi terkait Access Point, jumlah Station dan jumlah Signal yang diterima oleh Client, jumlah Client-nya, serta bandwidthnya.
Gambar di atas adalah hasil dari penggunaan Snooper tool pada Wireless Mikrotik. Informasi yang ditampilkan oleh Snooper tool :
           Load dan besar traffic tiap frekuensi dan SSID. Misalnya AP SYIFA memiliki load frekuensi sebesar 1.2% dan besar traffic 42.8%.
·       Bandwidth tiap SSID.  Misalnya SSID Olynvyra memiliki bandwidth sebesar 42.9 kbps.
·       Client/Station tiap SSID. Misalnya SSID Olynvyra memiliki client terkoneksi 4.

4.      Wireless Sniffer
Berfungsi untuk menangkap paket-paket yang masuk atau keluar melalui jaringan Access Point. Tool ini sangat berguna untuk menganalisa traffic jaringan.

Gambar di atas adalah hasil dari penggunaan Sniffer tool pada wireless mikrotik.

Informasi yang ditampilkan adalah paket yang masuk dan paket yang keluar melalui AP. Berupa informasi paket secara rinci. Type packet, Destination dan Source, Channel, Interface (melalui mana paket tersebut), dan Kekuatan Signal.
Pengaturan dalam Wireless Sniffer yaitu :
·    Channel-time yaitu berapa lama waktu yang digunakan untuk sniff tiap channel jika opsi “multiple channel” diaktifkan. File-limit yaitu batas besar file yang akan digunakan untuk menyimpan data sniffer.
·     File-name yaitu nama file yang akan digunakan untuk menyimpan data sniffer dan akan disimpan di storage Router (PCAP format).
·       Memory-limit yaitu besar memory yang akan digunakan untuk tool sniffer.
·       Multiple-channels yaitu opsi jika ingin melakukan sniffing di multi channel atau tidak.


Rabu, 10 Oktober 2018

Membuat Hotspot dan Mengatur Bandwidth di MikroTik


Cara Membuat Hotspot dan Mengatur Bandwidth Mikrotik

Disini saya akan membuat hotspot dan mengatur bandwidth menggunakan topologi di bawah.


Langkah-Langkah seperti berikut:

1.    Klik aplikasi winbox, sebelum masuk kedalam winbox pastikan ethernet saja yang enable karena ethernet akan kita gunakan sebagai jalur remote mikrotik. Disable kan yang lain seperti WIFI dan virtual box.

2.    Klik mac address ( maka akan otomatis muncul mac) > masukkan password (jika ada) >  klik connect

3.     Setelah masuk ke dalam  winbox bersihkan bekas konfigurasi. Tujuannya untuk dapat menyelesaikan dan mengetahui dimana ada masalah terjadi.

Lakukan reset dengan cara klik system > reset configuration > centang semua > Apply > Ok

4.    Setelah mereset hal yang pertama dilakukan adalah memberikan nama pada setiap interfaces untuk memudahkan dalam konfigurasi.
        -       Klik interfaces > double klik ether 1 > pada name ketik nama interfaces sesuai dengan topologi (ether 1-Modem) > Apply OK
        -       Enable kan terlebih dahulu Wlan 1 lalu Klik interfaces > double klik Wlan1 > pada name ketik nama interfaces sesuai dengan topologi (Wlan1-hostpot) > Apply OK

5.    Langkah kedua adalah mengkonfigurasi IP address sesuai topologi.
        -          Klik ip > Address > Klik (+) > tambahkan IP Address sesuai dengan topologi (192.168.3.1/24) > arahkan interfaces ke Wlan1-hostpot) > Apply OK

6.    Langkah ketiga adalah memberikan alamat IP DNS. IP DNS yaitu Domain Name Server yang difungsikan untuk menerjemahkan alamat IP Address menjadi sebuah alamat situs.
Klik IP > DNS > pada server tambahkan IP google (8.8.8.8), tambahkan juga IP Telkom dengan mengklik segitiga pada server (202.134.0.155)> centang Allow remote > Apply > OK.

7.    Langkah keempat adalah menyetting IP Firewall NAT.
Klik IP > Firewall > NAT > Klik (+) >  pada chain (Srcnat) > out. Interfaces (jalur yang berhubungan langsung dengan internet (ether 1-Modem) > Action> Masquerade > Apply > Ok.

8.    Langkah kelima yaitu menambah DHCP Client.
Klik IP > DHCP Client > Klik (+) > pada interface (jalur yang berhubungan langsung dengan internet (ether1-modem) > Apply > Ok

9.    Langkah keenam menyetting Wlan1.
Klik Wireless > double klik Wlan1-hostpot > klik menu wireless > lalu pilih mode ap bridge (gunanya untuk memancarkan jaringan) > lalu ganti SSID sesuai keinginan kita contohnya (kalam.net) > Apply > Ok

10.  Langkah ketujuh membuat hotspot.
Klik IP > Hotspot > pilih menu Servers lalu klik Hotspot Setup > Arahkan pada Wlan1-hotspot > Next> hilangan tanda centang (Masquerade Network) > Next > pada IP range kalian bisa mengaturnya jika tidak maka > Next > Select Certificate dibiarkan lalu > Next > IP Address of SMTP Server dibiarkan saja > next > IP DNS lihat apakah sudah benar jika benar > Next> DNS Name kalian bisa mengaturnya > Next > pada lease time kalian bisa mengaturnya > Next > Hostpot User dan Password User bisa kalian atur sesuai keinginan > Next

Setelah itu uji coba hostpot kalian dan masukan user dan pass yang kalian ketikan tadi

11.  Langkah kedelapan membuat User Profile
Klik IP > Hotspot > pilih menu User Profiles > klik (+) > ubah name sesuai keinginan kalian > lalu ubah Rate Limit sesuai keinginan kalian contoh (512k/512k) > lalu Share Users ditambah atau dibiarkan saja (gunanya untuk 1 user profiles bisa digunakan lebih dari 1 orang) > Apply > Ok

12.  Langkah kesembilan membuat Users
Klik IP > Hotspot > pilih menu Users > klik (+) > tambahkan name dan pass sesuai keinginan kalian > lalu pilih profile yang kalian buat sebelumnya > Apply > Ok

Lalu uji coba user yang kalian tadi dengan cara login ulang hotspot kalian

13.  Langkah selanjutnya jika kalian tidak ingin atau tidak perlu login ke hotspot
-      Klik IP > Hotspot > pilih menu IP Bindings > lalu ketik MAC Address yang kalian ingingkan untuk melewatkan halaman login > lalu pilih type bypassed
-      Jika sudah ditambahan klik Queues > disitu akan terlihat tulisan unlimited > jika kalian ingin membatasinya klik IP > DHCP Server > pilih menu leases > lalu pilih MAC Address yang ditambahkan tadi klik kanan > make static > double klik > ubah rate limit sesuai keinginan kalian contoh (512k/512k) > Apply > Ok


Belajar Mikrotik dan Setting DHCP Server

Belajar Mikrotik dan Cara Menyetting DHCP Server


Disini saya akan menyetting mikrotik dengan topologi seperti berikut:


Langkah-Langkah Belajar Mikrotik dan Setting DHCP Server

DHCP ServerDHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) server adalah  layanan yang dapat digunakan untuk membagikan ip secara otomatis kepada clientnya. Ini adalah contoh topologi yang akan dikerjakan
Kita akan menggunakan aplikasi winbox untuk mengkonfigurasi. Jika kalian belum memiliki aplikasinya, kalian bisa mendownloadnya terlebih dahulu di google.
Ini adalah langkah – langkahnya :

1.      Klik aplikasi winbox, sebelum masuk kedalam winbox pastikan ethernet saja yang enable karena ethernet akan kita gunakan sebagai jalur remote mikrotik. Disable kan yang lain seperti WIFI dan virtual box.

2.       Lakukan winbox scan dengan mengeklik refresh pada winbox.
Klik mac address ( maka akan otomatis muncul mac) > masukkan password (jika ada) >  klik connect

3.       Setelah masuk ke dalam  winbox bersihkan bekas konfigurasi. Tujuannya untuk dapat menyelesaikan dan mengetahui dimana ada masalah terjadi.

Lakukan reset dengan cara klik system > reset configuration > centang semua > Apply > Ok
4.       Setelah mereset hal yang pertama dilakukan adalah memberikan nama pada setiap interfaces untuk memudahkan dalam konfigurasi.
        -       Klik interfaces > double klik ether 1 > pada name ketik nama interfaces sesuai dengan topologi (ether 1-Modem) > Apply OK
        -          Klik interfaces > double klik ether 2 > pada name ketik nama interfaces sesuai dengan topologi (ether 2-LAB) > Apply OK
        -          Klik interfaces > double klik ether 3 > pada name ketik nama interfaces sesuai dengan topologi (ether 3-Staf) > Apply OK

5.       Langkah kedua adalah mengkonfigurasi IP address sesuai topologi.
        -          Klik ip > Address > Klik (+) > tambahkan IP Address sesuai dengan topologi (192.168.12.2/24) > arahkan interfaces ke ether 1-Modem) > Apply OK
        -          Klik ip > Address > Klik (+) > tambahkan IP Address sesuai dengan topologi (200.100.1.1/27) > arahkan interfaces ke ether 2-LAB) > Apply OK
        -          Klik ip > Address > Klik (+) > tambahkan IP Address sesuai dengan topologi (200.100.2.1/27) > arahkan interfaces ke ether 3-Staf) > Apply OK

6.       Langkah ketiga adalah memberikan alamat IP DNS. IP DNS yaitu Domain Name Server yang difungsikan untuk menerjemahkan alamat IP Address menjadi sebuah alamat situs.
Klik IP > DNS > pada server tambahkan IP google (8.8.8.8), tambahkan juga IP Telkom dengan mengklik segitiga pada server (202.134.0.155)> centang Allow remote > Apply > OK.

7.       Langkah keempat adalah menyetting IP Firewall NAT.
Klik IP > Firewall > NAT > Kik (+) >  pada chain (Srcnat) > out. Interfaces (jalur yang berhubungan langsung dengan internet (ether 1-Modem) > Action> Masquerade > Apply > Ok.

8.       Lahkah – langkah yang kita lakukan tadi belum dapat menghubungan router dengan internet. Kita harus melakukan selanjutnya yaitu memastikan ether 1-Modem bersetatus Running (liat pada menu interfaces dan lihat apakah ether-1 terdapat huruf R). Kita juga harus melakukan routing
Klik IP > Routes > Klik (+) > biarkan destination default > pada gateway tambahkan 192.168.12.1 (IP Modem) > Apply > OK.
Cek pada terminal apabila ping google seharusnya jaringan kalian sudah terkoneksi tapi yang terkoneksi di sini masih dalam router pada client belum terkoneksi internet.

9.       Untuk itu kita akan memberikan layanan internet pada ether 2 dan ether 3.
        -          Klik IP > DHCP Server > DHCP Setup > Arahkan pada ether 2-LAB > Next> periksa IP address apakah sudah benar jika benar > Next > lihat juga IP gateway apakah sudah benar jika benar > Next > pada IP range kalian bisa mengaturnya jika tidak maka > Next > IP DNS  lihat apakah sudah benar jika benar > Next>   pada lease time kalian bisa mengaturnya > Next.
Apabila merah maka itu bukan salah tapi belum ada kabel tersambung.
        -          Klik IP > DHCP Server > DHCP Setup > Arahkan pada ether 3-Staf > Next> periksa IP address apakah sudah benar jika benar > Next > lihat juga IP gateway apakah sudah benar jika benar > Next > pada IP range kalian bisa mengaturnya jika tidak maka > Next > IP DNS  lihat apakah sudah benar jika benar > Next>   pada lease time kalian bisa mengaturnya > Next.

10.   Pada computer client belum mendapat IP untuk mendapatkan IP.
        -          Klik Network and Sharing Center (jangan lupa untuk mengarahkan kabel pada ether 3 untuk pengetesan ether 3) > change adapter setting > double klik ethernet> obtain automactly IPV4 > Klik kanan > status > details > pastikan DHCP enable (yes) jika (no) berarti salah atau masih static >  pastikan IP 200.100.2.X (sesuai denga nip yang disewakan) > subnetmask 255.255.255.224 karena previk 27 > gateway 200.100.2.1
Pastikan semua sama dengan konfigurasi kalian pada winbox
        -          Klik Network and Sharing Center (jangan lupa untuk mengarahkan kabel pada ether 2 untuk pengetesan ether 2) > change adapter setting > double klik ethernet> obtain automactly IPV4 > Klik kanan > status > details > pastikan DHCP enable (yes) jika (no) berarti salah atau masih static >  pastikan IP 200.100.1.X (sesuai denga nip yang disewakan) > subnetmask 255.255.255.224 karena previk 27 > gateway 200.100.1.1
Kalian juga dapat mengecek koneksi internet pada klient kalian menggunakan CMD.
Tekan windows + R > ketik cmd > ping google (ping 8.8.8.8) > Jika reply maka berhasil.
Kalian juga dapat membuka browser kalian dan mencoba searching disana. Apabila koneksi berjalan maka kalian berhasil..

Sekian Pembahasan Kali ini dan Terima Kasih

Source Code Python Program Perpustakaan CRUD (LinkedList, Sorting, Fibbonaci Search, Queue)

#Copyright Kalam Aulia Sistem Informasi 2020   import time from time import sleep from datetime import datetime from datetime import ...